Rabu, 02 Februari 2011

"Saya orang MINANG, bukan orang PADANG"


Bagi anda yg pernah ngintip info profil saya pasti pernah membaca kutipan judul note di atas (hah?! Gak pernah lihat? Duh, sekali2 lihat donk info profil saya, jd ntar kalo ktemu dichatting, Inbox-kan ato ktemu scra live, gak perlu lagi nanya2 asal sy dr mana, umur brp, kuliah dimana, kerja apa dll, krn info profil saya lengkap dan asli punyalah, okeh okeh ^__^). Nah, beberapa saat yg lalu ada yg melihat kutipan tsb, dia bertanya "hey,, kenapa kamu menyebutnya bukan orang Padang tapi Minang. Bedanya dimana tu?"

"ya jauh bedalah. Padang itu nama kota, bukan nama suku. Dan saya suku Minang bukan Padang. Lagian saya juga tidak berdomisili di kota Padang, jadi mana bisa ngaku2 orang Padang. Hehe" jawabku singkat.

Pertanyaan serupa juga masih sering saya dengar dari orang yg berbeda. Intinya, Minang belumlah begitu dikenal oleh orang-orang luar. Sungguh saya tak habis pikir, dari mana kisah bermula ketika pada akhirnya 'Orang Minang' justru disebut sebagai 'Orang Padang'?

Sekian lama, kerancuan itu mengalir begitu saja, Sepertinya anak negeri penghuni Ranah Minang sendiri [tidak semuanya sih ;) ] tenang-tenang saja dan membenarkan begitu saja ketika mereka yang terlahir di Bukittinggi, Payakumbuh, Pariaman, Pandaisikek, Painan dll, justru dipanggil sebagai 'Orang Padang'.

Sebutan Orang Padang agaknya memang lebih lekat di benak banyak orang ketimbang menyebut Orang Minang.
Sekilas memang tak terlihat kesalahan dalam penyebutan ini karena Padang adalah ibukota Sumatera Barat. Dan itu wajar kalau kata Padang disandarkan pada orang yang berasal dari Sumatera Barat. Sebagaimana wajarnya kita menyebut orang Medan walaupun ia tidak berasal dari Medan, melainkan berasal dari tempat-tempat lain di Sumatera Utara.

Yang salah adalah kalau mereka sampai menganggap Padang sebagai suku bangsa orang Sumatera Barat, bukan Minangkabau yang kita banggakan selama ini. Contoh, dalam lirik lagu bisa kita lihat kesalahan ini. Seperti lirik lagu Rhoma Irama yang berjudul Indonesia. Disana disebutkan nama-nama suku bangsa di Indonesia termasuk diantaranya “padang” bukan “minang”. Kesalahan serupa juga terjadi dalam lirik lagu “dangdut is music of my country”nya Project Pop. [ahh, harusnya sblm membuat lirik lagu mereka cari info yg benar dulu, hmm...)

Rata2 orang luar Minang lidahnya justru lebih fasih menyebut istilah Orang Padang ketimbang Orang Minang. Mereka lebih terbiasa menyebut Adat Padang ketimbang Adat Minang. Mereka terbiasa menyebut Bahasa Padang ketimbang Bahasa Minang. Dan kitapun sadar atau tidak, di tanah perantauan terlalu sering melabeli diri dengan label Padang daripada Minang. Maka yang tersohor justru Rumah Makan Padang, bukan Rumah Makan Minang, padahal di kota Padang sendiri tidak pernah ada Rumah Makan Padang, ya kan..? Meski kelezatan Sate Padang diperantauan menjadi buah bibir orang banyak, namun bukankah di Ranah Minang sendiri Sate Padang yang sesungguhnya justru kalah pamor ketimbang Sate Pariaman, Sate Danguang-Danguang atau sate Padang Panjang.

Sungguh ironi bukan? Kita sendirikah yang telah membengkokkan sebuatan Minang menjadi Padang? Ataukah memang kita sepakat dan setuju-setuju begitu saja ketika darah Minang yang mengalir ini disebut sebagai darah Padang..?
*owh, tidak bisa. Darah ke-Minang-an ku agak terusik dgn hal ini*

Hmm, mungkin bagi sebagian orang kesalahan ini tidak begitu dirisaukan. Tapi saya termasuk orang yang agak keberatan dengan kesalahan ini. Tepatnya, saya lebih bangga disebut orang Minang ketimbang orang Padang (soalnya kan saya emang bukan orang kota Padang, hehe_^ walaupun sempat jungkir balik menimba ilmu di salah satu Kampus di Kota Padang, tetep saja saya adalah Pendatang).

Jadi disini saya hanya ingin meluruskan saja [sebenarnya uneg-uneg yg selama ini meresahkan hati n pikiran saya sih,heheh] bahwasanya 'Minangkabau bukan Padang. Tapi Padang sudah pasti Minangkabau'. Wakarimasuka? Understand? Lai mangarati? ;D

So, buat Anda-Anda, jangan ngaku2 orang Padang kalo sama sekali blm pernah menjejakkan kaki di kota Padang. Tapi banggalah mengaku sebagai Orang Minang [walaupun belum pernah menjejakkan kaki di ranah minang nan rancak bana ko ha] karna kalian memang berdarah minang.
Owkeh dunsanak? ^__~

Nah, buat yang bukan Orang Minang, semoga mengerti dengan pembahasan saya kali ini dan tidak akan ada lagi kekeliruan dalam penyebutan suku dari Propinsi Sumatera Barat, semoga. Ingat yah, suku Minang, bukan Padang. heheheh ^^v



Fyi: kesalahan2 serupa juga tidak hanya terjadi pada suku Minang. Hal ini juga terjadi pada suku 'Mandailing' yg lebih sering disebut 'Batak'. Padahal Mandailing dan Batak adalah 2 suku yg berbeda. Cmiiw... (Dapat info dari temanku yg marah karna di bilang orang Batak, karena dia orang Mandailing bukan orang Batak). Dan saya rasa masih banyak kasus2 kekeliruan lainnya, silahkan kalau ada yg mau menambahkan ^__^

3 komentar:

  1. awak juo bangga sabuik rang minang da, karano awak mang lahir di painan,, tapi kenapa orang luar kenalnya cuman orang padang, itu kesalahan kita sebagai orang minang uda...contohnyolah,, ado sate padang di jakarta, rumahmakan padang, padhal yang jualnya bukan orang padang,,bukittinggi, painan, pariaman,,,.tapi memperkanalkannyo bukan rumahmakan mianang,,. salah kito uda, tarlalu bangga samo ibukota padang nan dulu..

    BalasHapus
  2. @Aeldie : nah itulah. Mari kita perbaiki :)

    BalasHapus