Minggu, 23 Oktober 2011

Kangen bertubi-tubi

Hmm, ne tulisan tentang 'kangen' yg saya rampok dari FB na Uda saya [sst, saya belum minta izin neh, haha ntar aja kalo udah diposting, hihihi^^v].

Pengen saya komentari sieh, tapi malez ahh, takutnya mengganggu orang yg lagi kangen2an. HeheB-)
[pokokna mah saya ngakak's ae lah :p]

Yowiz, tak posting ae sbg note. Sapa tau bisa menginspirasi para Lover's yg jg sedang merindu.
Hahaha

Cekidot....!

Mrs. E : sampai detik ini aq tak pernah menyesal tlah memilih mu....
trima kasih cinta,,,,xixiixiixi,,,(kek lagunya afgan aja)

tak ada yang istimewa dlam ragamu...namun yang kau berikan padaku lbh dr sekedar raga...

dlu aq masih ragu...tp,tdk untuk saat ini.smakin aq tau...aku sangat menginginkanmu...merindukanmu setiap saat,setiap detik,setiap apapun yang mengalir entah itu mengalirnya waktu ataupun mengalirnya musim dan suasana....

tunggu aq kembali beib....
cinta yang ada ini hnya untukmu sampaiku menutup mata..
tak ada yang paling kuinginkan saat ini kecuali menghabiskan sisa hidupmu mencapai ridho-NYA bersamamu....
amien....

i love you beib....
eeemmmuuuaaacccccccchhhh....

(gara2 kangen bertubi2 ma kk nich,jd nulis gak karuan)
ahahhahhahah,,,,,pi ini bneran lo.walau terkesan norak ya biarin...abis kk gak pernah ngegombal sich...ya biar dek aja ya yang ngegombalin kk...wkwkkwwkwkkwkkw.......
i lop u bertubi tubi bebeh,,,,,:*:*:*:*:*:*
Hari Ini jam 6:49 · Tidak Suka · 2

Mr. E (Uda) : xiiiiiii
i love you to..
mmmmuuuaaaccchhh....
5 jam yang lalu · Suka · 1

☆☆☆

Kayaknya kalo si uda nyanyiin lagu 'kangen' na Dewa, pas banget tuwh, xixixixi^___^




Ps: uda=abang

(Bukan) Dendam

*Ini lanjutan tulisan sebelumnya.*

Suatu malam disalah satu ruang kelas kampus. Kami mengadakan sidang Laporan Pertanggunggawaban (LPJ) masing2 ketua divisi. Saat itu saya mewakili ketua saya untuk menyampaikan LPJ divisi inventaris.

Tak ada tanda2 saya akan mendapatkan masalah malam itu, semua berjalan tenang dan damai. Namun, semuanya berubah jadi menjengkelkan saat ketua Komdis menyampaikan LPJ. Dimana dia menyatakan telah membuat sistem SP (Surat Peringatan) bagi anggota yg melanggar disiplin. Dan selama dia menjabat, pihak Komdis telah mengeluarkan 1 SP. Bisa ditebak dong siapakah manusia beruntung yg mendapatkan SP ituh? Eaaa... Saya :_(

Awalnya saya gak begitu kaget yah, resiko saya untuk dapat SP emang besar. Tapi yg saya gak sukaknya, alasan saya dapat SP karna saya gak ikut Anjangsana beberapa waktu yg lalu. Hey! Bukankah saat itu saya sakit? 2 orang anggota juga melihat kondisi saya. Dan saya juga telah minta izin sama ketua panitia (baca catatan sebelumnya). Kalo untuk kesalahan lain, it's okelah, saya terima. Tp ini krn gak datang anjangsana yg mana saya dalam keadaan sakit, kok dapat SP. Dimana letak salahnya?

Balik ke suasana sidang LPJ, Hati saya panas, ego saya terguncang. Saya merasa dijadikan sbg kelinci percobaan. Saya ingin protes, tp dicegah. Semacam dipaksa untuk menerima keadaan. Kalo saja saya mau berkeras untuk protes, pastinya ketua komdis itu mendapat malu. Sayangnya saya tak setega itu.

Daripada saya meledak diruang itu, lebih baik saya keluar. Sayapun langsung mencari 2 org teman yg tau kondisi saya waktu sakit. Mereka mengklaim bahwa mereka sudah menyampaikan kondisi saya yg sakit, bahkan ketua komdis itu juga mendengar.
###

Hidup di dunia memang penuh dengan ketidakadilan. Makanya Tuhan menciptakan hari pembalasan.

Purnama, 23 Oktober 2011

Sabtu, 22 Oktober 2011

Tentang Salam Kemanusiaan

*ini tentang semacam curhat.*

Dikampus, saya mengikuti salah satu organisasi kemahasiswaan. Pada suatu hari kami
mengadakan kegiatan tahunan, anjangsana ke panti asuhan.

Persiapan pra anjangsana telah siap, namun tepat sehari sebelum hari H saya jatuh demam. Saya pikir saya tidak bisa pergi anjangsana dalam keadaan sakit begini mengingat lokasi panti asuhan yang lumayan jauh, dan butuh beberapa jam naik bus. Lalu saya putuskan untuk minta izin kepada ketua panitia via sms, bahwa saya
sakit dan tidak bisa ikut kegiatan. Malam sebelum hari H sekitar jam
10, 2 orang teman (teman seorganisasi dan sekost) datang kekamar untuk meminjam bantal dan tikar karna ada beberapa senior yg
numpang menginap. Saat itu saya sedang mengompres kening saya
sendiri. Mereka tau saya demam tinggi, mereka sempat menyentuh
kening saya. Dan saya yakin,beberapa senior yg numpang menginap itu pasti tau kalo saya sakit. Tapi tak ada satupun dari mereka yg menjenguk saya. Ahh, saya pikir mereka mungkin kelelahan krn persiapan anjangsana. Tp, hey, masa menjenguk sebentar anggotanya yg sakit saja tidak sempat? Padahal mereka hanya tinggal menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai kamar kos saya. Padahal saya dengar mereka
tertawa cekikikan khas perempuan di bawah sana. Entah kemana perginya slogan salam
kemanusiaan ituh? Atau mungkin saja mereka mendadak amnesia.

Dan sampai sekarangpun saya masih bertanya-tanya :_(
###

Terkesan cengeng memang. Seakan2 saya butuh di jenguk gituh. Tidak kawan, bukan itu yg ingin saya sampaikan disini. Tp tentang 'salam kemanusiaan' yg sering diucapkan tapi dalam prakteknya menyedihkan.

Ahh, semoga saja kalian paham.

Purnama, 22 Oktober 2011
di subuh hari yg melankoli.