Ntah itu genderuwo ato tidak, yang jelas pagi itu saat upacara bendera di sekolah, kami di kejutkan oleh bau tak sedap seperti bau sampah, bangkai, WC kotor yang bercampur menjadi satu. bau yang melada hidung kami selama lebih kurang 2-3 manit itu, cukup membuat suasana sedikit heboh. Semua bertanya-tanya tentang asal bau tak sedap itu.
Setelah upacara selesai, kehebohan tetap berlanjut. Kemudian kami mendapat info, kalau bau tersebut berasal dari genderuwo yang sedang lewat di tengah lapangan upacara, genderuwo tersebut baru saja keluar dari WC guru (hmm, pantes jah bau, lupa cebok kali, heuheu^^v). Info ini berasal dari salah satu guru (non muslim) yang (katanya) bisa melihat hal-hal gaib. Sukses dah, si genderuwo di gosipin satu sekolah...:) ntah genderuwo atau apapun it, yang jelas bau tersebut sangat menganggu. Hmm….
Di tengah asiknya bergosip ria, sekolah pun dikejutkan dengan teriakan histeris satu persatu siswa yang mulai kesurupan.. (genderuwo sepertinya marah karena digosipin...! hahay....)
nb: jangan suka bergosip, apalagi gosipin Jin...:)
Ngomong2 soal jelangkung, pasti ini bukanlah hal yang asing lagi, coz permainan jelangkung sudah pernah di film kan.
Jelangkung adalah salah satu permainan di Indonesia yang sebenarnya tabu untuk dilakukan. Hanya orang - orang nekatlah yang melakukannya, sekaligus orang - orang yang tak tahu resiko apa yang akan mereka petik setelah bermain Jelangkung...
Bemula dari keisengan temanku yang mengajak untuk main jelangkung disekolah, kamipun main dengan media kertas dan koin (Eits, jelangkung tidak hanya dimainkan dengan boneka tempurung saja, tapi juga bisa dengan koin, jangka dll). kertas dirancang sedemikian rupa ( ada kolom huruf dan angka, serta gambar kuburan ditengah kertas, koin diletakkan di atas gambar kuburan).
Aku pun sempat kebagian tugas untuk memegang koin (meletakkan jari telunjuk diatas koin tanpa terlalu menekannya). Dengan membaca mantra pemanggil arwah (taukan bunyi mantranya gimana? ah, gak mungkin gak tau...^_~) koin mulai bergerak-gerak, menjawab segala pertanyaan2 yang kami ajukan. arwah yang datang bisa bermacam-macam, mulai dari yang nenek2 sampai anak kecil. dari yang mati karena sakit, kecelakaan sampai mati bunuh diri atau di bunuh. pertanyaan yang kami ajukan biasanya seputar masalah sekolah, siapa2 jah yang gak naek kelas ato gak lulus UAN, siapa yang paling jutek di sekolah, siapa yang bakalan dapat pacar dll...:)
Namun ada hal yang membuat ku agak takut, saat temanku bertanya sapa yang tidak dia (arwah yang dipanggil) sukai di antara kami, koin itu menunjukkan huruf a-d-.... belum sempat nama itu diselesaikan aku sudah langsung kabur dari TKP (kelas),,, serem euy...^__~ emangnya aku salah apa kok dia gak suka ma aku? fiuhh...-_-"
Sangat disayangkan, temenku tidak menanyakan alasan knp 'dia' gak suka ma aku, yah permainan keburu dihentikan, padahal aku kan penasaran... heuheu
U know what, apa yang terjadi setelah itu? yups, kesurupan mulai terjadi. teman2 ku yang langganan kesurupan mulai meraung-raung dan menangis histeris. ada yang marah2 karena ada siswa yang main jelangkung,, wew, kami pun (yang main jelangkung) cepat2 kabur menjauh dari siswa2 yang kesurupan n para guru tentunya. bisa berabe kalo guru taw kamilah para tersangka, penyebab dan pengundang kesurupan. sumpah, cukup sekali itu kami main jelangkung.. tobat euy.. (sebenarnya sebelumnya kami n beberapa siswa yang lain jg pernah main, tapi tidak sampai ada yang kesurupan).
Kesurupan adalah hal yang biasa di sekolahku, kalo lagi musim kesurupan tiap minggu bisa dipastikan ada yang kesurupan. bahkan korbannya pun bisa mencapai puluhan. Siswa yang kesurupan pun tak kenal ras, suku, agama, semua kebagian jatah. Sekolahku cukup heterogen, hampir 40% siswa adalah non muslim (Kristen dan Budha). hmm, jd tak hanya siswa muslim saja yang kesurupan..;)
heuheu...^__^v
Sampai saat ini pun sekolah ku masih berlangganan kesurupan, hmm, jin-jin nakal benar2 nakal!!
nb: jangan pernah coba-coba untuk bermain jelangkung apalagi hanya sekedar keisengan belaka. efeknya cukup merepotkan...ok!! =))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar