Jumat, 11 April 2014

Untuk Ibu

Hari ini Sisca bicara banyak denganmu, Ibu, di atas makammu. Hari ini Sisca begitu bahagia—sekaligus resah. Bahagia karena Sisca telah mendapatkan bunga kaktus nan indah, yg tertanam di padang gersang, yg selalu melantunkan sastra-sastra romantik untuk Sisca—di tiap pagi, siang, dan senja.
Tapi Sisca juga resah. Resah karena Bapak masih tetap tidak mengerti; tetap tidak bisa memaknai cinta dari kita— dari Ibu dan anak-anakmu!

Ibu, biarkan saja Bapak berjalan
sesuka hatinya, mengotori bajunya
dengan debu. Dan biarkan Sisca
tetap jadi petani bunga, yg tetap
menanam bunga-bunga cinta.
Sisca sungguh masih teringat ketika itu, Ibu. Ibu selalu mendekapku di dalam tidurku, lalu memastikan bahwa sang peronda di depan rumah kita masih tetap setia membawa lentera.

Sisca ingin seperti sang peronda itu, Ibu. Berjalan di jalanan sepanjang malam; yg tak pernah lelah membawa lentera cinta untuk Ibu.

#Flo

25 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar