Rabu, 01 Oktober 2014

Dulu pernah ada...

Dulu pernah ada dan tanpa bisa
kumengerti lalu hilang. Sesuatu yg mempengaruhi warna dunia, ceria nestapa, suka duka, tangis tawa. Seperti kilometer dijalanan tak berujung. Kehidupan dan keseharianku tak akan pernah kembali sama.

Jangan bicara tentang "perubahan itu adalah satu hal yg pasti" jika tak pernah
mengalami hal ini. Nggak akan
mengerti, apalagi mencoba
memahami. Karena itu empati penuh kepura-puraan yg terbit dari otak yg tenggelam.

Suara-suara berisik tapi kosong
saling berebutan untuk speak up
dan mendominasi frekwensi yg sama. Rotasi, gravitasi seperti
parasit yang sedang menggerogoti matahari yg mencerahkan pikiranku. Mejadikan dan membawa
kehidupanku kembali dan selalu
kembali pada kesunyian.

Ketidakjelasan jatuh bagai hujan deras, basah menggenangi labirin- labirin otakku. Penuh suara manusia, dan tak pernah
kumengerti maknanya. Siapa atau apakah aku tak lagi penting. Mungkin juga aku hanya sebuah bagian dari mimpi yang rumit? Dan lupa ketika tejaga. Bagaimana ini akan berhenti?

Somesays "Apa yg tidak dapat
disembuhkan oleh obat,disembuhkan dengan pisau bedah. Apa yg tidak dapat disembuhkan dengan pisau bedah disembuhkan dengan besi membara. Dan apa yg tidak dapat disembuhkan dengan besi membara harus dianggap tak
tersembuhkan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar